Keteguhan dalam Memberi
Imamat 27:32-33 (TB) Mengenai segala persembahan persepuluhan dari lembu sapi atau kambing domba, maka dari segala yang lewat dari bawah tongkat gembala waktu dihitung, setiap yang kesepuluh harus menjadi persembahan kudus bagi TUHAN.
Janganlah dipilih-pilih mana yang baik dan mana yang buruk, dan janganlah ditukar; jikalau orang menukarnya juga, maka baik hewan itu maupun tukarnya haruslah kudus dan tidak boleh ditebus."
Markus 14:3-6, 38 (TB) Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.
Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: "Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini?
Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." Lalu mereka memarahi perempuan itu.
Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Sering kali saat kita ingin mempersembahkan sesuatu baik kepada Tuhan maupun memberi bantuan kepada orang lain menghadapi tantangan yang datang dari diri sendiri atau dari orang-orang yang ada di sekitar kita. Terkadang, keputusan kita untuk memberi berubah karena suara-suara yang membuat kita ragu. Seolah-olah apa yang kita pikirkan dan orang lain katakan benar adanya.
Lihat apa yang dikatakan Yesus, "Biarkanlah dia. Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik padaKu." Ini artinya, apapun yang kita berikan pada orang lain besar ataupun kecil, lakukanlah dengan iman bahwa kita mempersembahkannya untuk Tuhan.
0 comments:
Post a Comment